Ust. M. Syukron Maksum: Laa Tay Asuu (Jangan Putus Asa!)

Jangan Putus Asa! 

Resensi Buku Ust. M. Syukron Maksum: Laa Tay Asuu (Jangan Putus Asa!)

Judul buku         : Laa Tay Asuu (Jangan Putus Asa!) 

Pengarang          : Ust. M. Syukron Maksum 

Penerbit             : Mutiara Media 

Jumlah halaman: 148 halaman 

Tahun terbit       : 2013  


Laa Tay Asuu atau yang sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Jangan Putus Asa adalah salah satu dari pengalan ayat dalam surah Alquran. M. Syukron Maksum adalah seorang Ustaz yang menjadikan hal tersebut menjadi salah satu karyanya. Ia termasuk salah satu penulis yang sangat produktif. Tercantum di biografi buku bahwa ia telah menghasilkan puluhan karya buku yang tentunya bergenre religi, termasuk buku ini, yaitu Laa Tay Asuu. Menurutnya, buku ini tercipta berkat inspirasi dari karya fenomenal Syaikh 'Aidh Al-Qarni. Sehingga, dalam buku ini memuat sangat banyak firman Allah Swt., sabda Rasulullah Muhammad saw., dan berbagai hal lain yang terkait dengan religi. 

Buku ini sesuai judulnya, yaitu Laa Tay Asuu (Jangan Putus Asa!) yang menjadikan isinya merupakan kumpulan dari berbagai cerita kemudian direlevansikan dengan ayat dalam Alquran. Sebagai seorang muslim, Allah Swt. adalah satu-satunya harapan dan tempat bergantung. Hal ini mengingat semua manusia di dunia ini pasti memiliki masalah, baik dari masalah kecil, besar, berat, ringan, rumit, maupun mudah. Berbagai masalah tersebut sering membuat manusia merasa putus asa. Padahal sebagai muslim, kita semua memiliki Allah Swt. yang akan selalu membantu. Kuncinya, tentu saja jangan merasa putus asa karena Allah Swt. lebih besar dari segala hal yang dihadapi manusia.

Salah satu bagian menjadi salah satu faforit saya dalam buku ini. Bagian ini menjelaskan bahwa manusia seharusnya "jangan ada waktu luang". Dalam hal ini, waktu luang dimaknai sebagai waktu yang sia-sia (merugikan, atau tidak menghasilkan apapun). Manusia harus selalu mengatur waktunya agar produktif. Manusia sekarang banyak yang memiliki masalah, terutama mengenai manajemen waktu. Buku ini menasihatkan kepada pembaca bahwa, "Berhenti dari kesibukan itu kelengahan dan waktu kosong adalah pencuri yang culas." (Maksum, 2015:66). Ketidakberdayaan manusia dalam mengatur waktunya sendiri sering mengakibatkan pekerjaan menjadi menumpuk, tidak produktif, dan hanya melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Keadaan tersebut sering membuat putus asa seseorang. Padahal Allah Swt. memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk memanajemen waktunya. Selain itu, apabila memiliki masalah-masalah maka Allah Swt. adalah satu-satunya yang menjadi penolong. Oleh sebab itu, tidak ada alasan untuk putus asa. Allah Swt. akan menolong kita. 

Buku ini sangat menarik untuk dibaca, yaitu karena bahasanya sederhana, kontennya adalah yang sering manusia hadapi, dan tidak sulit untuk dipahami meskipun berisi muatan agama, seperti quran, khadist, dan nasihat-nasihat dari tokoh sufistik. Pembaca juga dapat mengambil banyak manfaat dari membaca buku ini. Terutama mengenai ilmu pengetahuan agama dan motivasi hidup. 

Kekurangan buku ini hanya pada layout yang menurut saya kurang tertata dengan baik serta penggunaan kalimat-kalimat yang kurang efektif. Meski demikian, secara keseluruhan kekurangan tersebut tidak terlalu berdampak kepada pembaca. 

Saya sangat menyarankan siapa saja untuk membaca buku ini. Hal ini karena manfaat yang akan didapatkan pembaca sangat banyak. Selain itu, dapat menjadi sumber refleksi diri dan usaha memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik, terutama untuk tidak putus asa. Selamat Membaca! 

Surakarta, 16 Agustus 2020

Posting Komentar

0 Komentar