Masaru Emoto: The True Power of Water

 The True Power of Water

Masaru Emoto: The True Power of Water

The True Power of Water adalah sebuah buku dari hasil penelitian Dr. Masaru Emoto mengenai air. Sejujurnya, saya membaca buku ini sekitar dua tahun lalu. Meski demikian, saya masih sangat ingat mengenai isi buku yang saya baca selama lebih kurang satu Minggu.

Dr. Masaru Emoto mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai air. Ia mengambil sampel air dari kategori air paling keruh (limbah) sampai paling jernih (air minum, zam-zam). Hal paling menarik dari hasil penelitian Masaru Emoto bahwa ternyata kristal air dapat berubah dipengaruhi oleh energi yang dihasilkan manusia (dalam lingkup sempit) atau lingkungan (dalam lingkup luas.

Energi yang dihasilkan manusia/lingkungan dapat berupa energi positif/negatif. Berdasarkan penelitian tersebut, energi positif nyatanya dapat membentuk kristal air dengan baik (di dalam air keruh) dan kristal air sempurna (air jernih: air minun, zam-zam). Energi positif dapat dihasilkan dengan berdoa (sebelum minum), berkata baik, dan bahkan berterima kasih, serta dalam lingkungan yang baik (tempat berdoa, tenang, dll.). Sedangkan energi negatif ternyata dapat menghancurkan kristal air, bahkan di dalam air jernih yang memiliki kristal sempurna. Hancurnya kristal air yang bahkan sempurna dikarenakan energi negatif yang biasanya dihasilkan dari berkata kasar, mencela, tidak berdoa/berterima kasih (sebelum minum apabila air minum), dan lingkungan yang kurang baik.

Berdasarkan penelitian tersebut, membuktikan bahwa air mampu mentransmisikan emosi (perasaan manusia/lingkungan). Saya ingat perkataan pembimbing skripsi saya, bahwa energi yang dihasilkan manusia ada dua, yaitu positif dan negatif. Energi positif tidak perlu dikhawatirkan, sedangkan energi negatif sangat perlu dikendalikan. Suatu energi tidak dapat dihancurkan, tetapi dapat diubah. Apabila seseorang memiliki energi negatif, maka segera untuk mengubahnya menjadi positif.

Islam mengajarkan bahwa marah (energi negatif) dapat diubah dengan tahapan (wudu-salat-berdoa) yang ujungnya menuju kepada Allah Swt. menjadi energi positif. Hal ini menjadi contoh sederhana bahwa Islam bahkan sudah memberi tahu lebih dulu jauh sebelum Dr. Masaru.

Posting Komentar

0 Komentar